cover lomba blog asus oled

Transformasi Diri Memasuki Hari-Hari Lebih Menantang Bersama ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513)

Share

Beberapa jam setelah tulisan ini saya publish di widyantiyuliandari.com, Bumi akan menyambut matahari pertama pada tahun 2022. Tahun baru, harapan baru, dan tantangan baru. Biasanya, orang akan membuat resolusi untuk menjadi misi dan targetnya di tahun baru itu.

Sebelum melangkah atas apa yang akan saya lakukan pada tahun 2022, baiknya saya perlu melihat fakta yang sudah terjadi pada tahun 2021. Banyak capaian yang perlu saya syukuri.

Hijrah, Ke Mana Jiwa Menuntun

Ide untuk hijrah sebenarnya sudah sangat lama terpikir, namun memutuskan dan benar-benar memperjuangkan mutasi dinas sekaligus pindah kota, baru beberapa tahun terakhir. Puncak perjuangannya adalah suatu pagi di awal Februari 2021 pegawai Kemenag RI dari bagian mutasi mengabarkan bahwa berkas mutasi sudah disetujui.

Ada yang bilang, “Karir PNS sudah cukup, usia sudah 40 plus, apa lagi yang dicari? Kenapa memutuskan mutasi segala?”

Dulu saya sempat percaya bahwa ketika tidak menjadi apa-apa di usia 40, maka kita selamanya akan tak pernah menjadi apa-apa. Sampai pada suatu ketika, dorongan untuk menjadi lebih bermakna dan semakin berharga dalam perjalanan hidup ini menjadi sedemikian kuat. Lalu saya menempuh pendidikan master menjelang usia 40, dan lulus 3 semester kemudian dengan predikat CUMLAUDE. Pendidikan yang ditempuh di kota yang berjarak 4 jam naik kereta api.

Saya membuang jauh-jauh batasan tentang umur. Bagi saya, teori mengenai keterbatasan usia dihubungkan dengan prestasi yang sudah tak lagi cocok untuk hidup saya. Usia 40 memang tak lagi sama dengan 20an. Saat yang sama pula, di usia 40, saya memiliki pengalaman yang lebih banyak, sekaligus kematangan dalam hal intelektual dan emosional.

Hijrah ke Solo
Paruh April 2021. Boyongan ke Solo setelah mutasi dinas disetujui oleh Kemenag. Perjalanan ini menjadi titik balik bagaimana saya memandang diri, profesi dan peran hidup yang bisa saya optimalkan.

Keberlimpahan Energi di Tempat Baru

Institusi baru, karir baru, tugas-tugas baru sekaligus peluang-peluang baru, semua amat patut untuk disyukuri dan dijalani penuh dedikasi. Di tempat baru ini, saya bisa dikatakan menjalani kesibukan yang luar biasa, dengan amat banyak hal baru yang harus saya pelajari.

Well, kesibukan, kesuksesan tampak luar, sebenarnya hanyalah side effect. Kompensasi dari energi kebaikan yang senantiasa kita pelihara. Itulah yang saya yakini di umur segini. Pada usia segini, sudah bukan lagi mengejar sesuatu sebagai bahan pembuktian, misalnya membuktikan kepada orang banyak, bahwa saya mampu, saya berprestasi, punya ini-itu, bisa ini-itu dan semacamnya. NO.

Usia segini bagi saya, sudah selayaknya mengerjakan segala sesuatu atas dasar hal yang lebih bermakna. Seperti mengukuhkan keberlimpahan, turut mengambil peran dalam membangun peradaban ke arah lebih baik, sebagai wujud syukur bahwa telah diberikan begitu banyak nikmat dan hal baik dalam hidup saya, dan hal semacamnya. Semua itu membuat saya merasa lebih hidup, nyata, dan terasa jejak saya di alam raya ini, walau hanya berupa titik-titik kecil.

Menerbitkan Buku-buku Baru dan Masuk Lebih dalam ke Industri Buku

Tahun ini juga terbit buku-buku baru, salah satunya yang saya tulis bersama divisi blog Ibu-ibu Doyan Nulis. Buku Ngeblog dari Nol alhamdulillah bisa lahir di tengah padatnya kesibukan pekerjaan utama saya. Event-event promo dan berbagai aktivitas terkait upaya memperbesar manfaat buku ini, masih terus dilangsungkan hingga akhir tahun ini bahkan hingga ke tahun depan.

Satu buku antologi juga terbit tahun ini. Walau tahun ini cukup miskin antologi, namun sangat bersyukur bahwa Buku Semeleh: The Journey of Self Love, Gratitude and Acceptance, akhirnya bisa launching juga. Jika menengok prosesnya, bahwa buku ini bukan sekadar nulis bareng-bareng, tetapi juga diawali proses coaching dan berlatih bersama memaknai Semeleh, maka sangat bisa dipahami bahwa komunitas kami tahun ini tidak banyak mengeluarkan buku. Buku semacam Semeleh, membutuhkan keseriusan dan energi cukup besar.

Tahun ini juga, akhirnya saya memasuki peran baru dalam penulisan buku. Bukan hanya menulis, merancang buku untuk komunitas, tetapi juga mengasuh kelas penulisan buku serta memberikan konsultasi penulisan dan penerbitan buku kepada klien yang membutuhkan. Tahun ini pula sudah ada draft yang siap terbit bahkan salah satu peserta Kelas Nulis Buku Solo yang saya dampingi, juga sudah mulai dilaunching. Bangga dan bahagianya, sungguh mampu membuat diri bersemangat berkali-kali lipat.

Aktif Memberikan Training dalam Bidang Lingkungan

Nah, ini yang jarang diketahui teman-teman pembaca blog saya juga follower sosial media saya, karena branding saya memang lebih sebagai penulis dan blogger.

Karir baru, institusi baru, ternyata mengundang peluang baru yang sebenarnya sudah diprediksi, namun ternyata Tuhan memberikannya jauh lebih cepat dari perkiraan. Terhitung sejak Mei 2021 saya cukup aktif memberikan training kepada kalangan industri. Tema trainingnya beragam, namun semua tetap dalam tema besar yakni lingkungan, sesuai dengan latar belakang pendidikan saya di program sarjana maupun magister yakni di Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil Lingkungan dan kebumian, Institut teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Belasan training sudah saya ampu secara online. Mulai tema Pengolahan Air Limbah, Pengendalian Pencemaran Air, Pengelolaan Limbah Non B3 dan lainnya. Pada bulan ini juga saya diizinkan Tuhan untuk mulai kelas offline pertama pasca pandemi dengan klien pertama PT Badak LNG, bontang. Senang sekali rasanya, ketika banyak hal yang saya pelajari sejak puluhan tahun silam, yang lama tidak terlalu bisa digunakan dengan ideal karena kondisi institusi lama yang kurang kondusif, kini bisa saya bagikan kepada sebanyak mungkin peserta training.

Pelatihan lingkungan di Badak LNG
Laptop ASUS X555QG dengan prosesor AMD generasi 7 (terletak di atas meja) menemani pada pelatihan lingkungan di Badak LNG Learning Center. Selama bertahun-tahun, laptop ini telah bekerja optimal memberikan keuntungan ekonomi dan nilai tambah yang sangat besar. ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) yang memiliki spesifikasi di atas ASUS X555QG tentunya akan memberikan keuntungan dan nilai tambah lebih besar lagi untuk jenis pekerjaan profesional seperti yang saya lakukan.

Training dan Sharing-Sharing Bidang Penulisan

Oh, tentu ini masih saya lakukan. Walau memang tahun 2021 ini, jujur saya harus menyimpan banyak planning yang akhirnya tertunda untuk bidang ini. Tak mengapa, toh saya memperoleh banyak hal lain yang justru lebih dari rencana. Namun, ke depan, untuk training-training penulisan dan blogging, saya berniat memperbesar dan memperkuat tim serta membangun sistem pembelajaran yang lebih mumpuni sehingga kelas saya tahun depan dapat dinikmati lebih sering dan lebih mudah lagi oleh kawan-kawan penulis serta blogger.

Baca juga: Buku ngeblog dari nol: cara sukses menjadi bloger pemula

Widyanti yuliandari training penulisan

Mengembangkan Komunitas dan Peran dalam Dunia Blogging yang Makin Luas

Beberapa tahun belakangan, dalam setiap kesempatan sharing tentang blogging saya sering menyebut-nyebut, “bersedialah bertumbuh bersama blog”. Ya, itulah yang saya lakukan dan saya ingin bagikan kepada teman-teman. Banyak hal bisa di-create dari blog. Blogging bukan hanya soal technical seperti cara menulis, cara mengedit gambar, cara menginstal pluggin, cara membangun link dan semacamnya.

Bagi saya, terlalu sayang jika blog hanya dibatasi di situ. Blog untuk bersenang-senang, boleh banget. Blog untuk mencari teman, boleh juga, blog untuk mencari penghasilan, juga tidak dilarang. Bagi saya di usia segini, ada alasan kuat untuk membuat bertahan di dunia blogging. Ya, karena saya bertumbuh bersama blog. Saat saya berhenti ngeblog, bisa jadi ada bagian diri saya yang hilang.

Tahun ini, di tengah kesibukan saya masih tetap ngeblog. Sempat hiatus sebentar, tetapi peran di belakang layar justru makin padat. Seperti tahun sebelumnya, pekerjaan di ranah ini terus saja melaju. Syukur tim kami sudah makin besar dan andal. Saya tak perlu selalu terjun pada setiap project secara langsung. Cukup tetap memantau dan memastikan segalanya berjalan baik. Proud of you, my team!! Ke depan, kami berniat memperbaiki sistemnya, terus menaikkan keandalan tim serta memperbesar peluang-peluang yang bisa kami kerjakan.

What else is possible? Fokus amat penting. Tetapi memberi peluang bagi hal-hal terbaik yang bakal terjadi, juga amat penting. Untuk banyak pekerjaan, DELEGASI menjadi mantra saya. Delegasi akan meluaskan benefit, memperbesar lingkaran siapa yang bisa bertumbuh bersama, dan memberi keleluasaan untuk terus menyambut peluang.

widyanti yuliandari mengembangkan komunitas

Transformasi Diri

Kini ada perubahan signifikan. Dulu kami tinggal di kota kecil yang amat jauh dari pusat informasi dan fasilitas transportasi yang seadanya. Kini berada di kota yang cukup besar memiliki sarana transportasi yang lengkap (bandara udara, kereta api, terminal dan taksi online) dan lingkungan pendidikan serta industri, memberikan peluang jauh lebih besar dibandingkan ketika berada di kota sebelumnya. Peluang dari sisi bisnis maupun untuk meng-upgrade kemampuan pribadi menjadi terbuka lebar.

Transformasi diri menjadi KUNCI selanjutnya. Peluang yang terbuka begitu lebar, mengandung muatan tanggung jawab. Karenanya, saya merasa perlu berusa terus menjadi pribadi yang lebih baik, leader yang lebih baik, pembelajar yang lebih baik. Sudah banyak action dirumuskan untuk bertransformasi menjadi lebih baik lagi pada 2022, diantaranya:

Meningkatkan daya pikir

Terjun di dunia training, apalagi juga sedang belajar menapak dunia akademisi, memimpin project-project di dunia penulisan, maka otak harus terus diasah. Membaca buku dan jurnal, mengikuti up date terkini dalam dunia penulisan dan digital, berdiskusi dengan teman-teman dalam bidangnya masing-masing, semua diupayakan untuk terus meningkatkan daya pikir.

Adakah perbedaan kecepatan dan kualitas dalam berpikir di usia segini? Perubahan-perubahan jelas ada. Mungkin kecepatan mempelajari hal baru tak secepat anak-anak remaja, namun kematangan berpikir, pengalaman yang cukup panjang, justru memudahkan untuk terus belajar.

Dulu saya nggak percaya teori ini. Sejak berhasil kembali ke bangku kuliah di usia jelang 40 dan menyelesaikan hanya dalam waktu 3 semester plus diganjar predikat cumlaude, saya tidak sekali-kali lagi mengecilkan potensi otak usia 40an saya.

Widyanti Yuliandari studi master dan doktoral

Meningkatkan kompetensi

Dunia ini bergerak terus ya. Tantangan juga selalu berubah bentuknya. Kompetensi harus terus dirawat dan diusahakan. Kompetensi sebagai seorang blogger dan penulis, biasa saya asah dengan diskusi bersama mentor atau ikut lomba blog. Rada gila memang ya? Sesibuk apapun, ada beberapa kali dalam setahun saya sempatkan ikut lomba blog.

Kompetensi sebagai trainer di bidang lingkungan, terus diasah dengan banyak membaca dan belajar, baik materi-materi teknis maupun terkait regulasi. Tak lupa juga banyak-banyak tanya pada senior. Tahun 2022 saya bahkan sudah mengantongi izin dari suami untuk menginvestasikan hingga puluhan juta rupiah untuk mengikuti berbagai training dan sertifikasi (puluhan dulu ya, semoga tahun depannya bisa beranak jadi ratusan juta invest saya untuk meningkatkan kompetensi).

Meningkatkan kesehatan fisik dan mental di 40 Plus

Menjalani hidup tetap penuh gairah, percaya dan terus memperjuangkan mimpi di usia 40-an mungkin memang agak berbeda dengan di usia 20 an dulu. Stamina mungkin sudah berbeda, termasuk pula beberapa fungsi tubuh yang kini tak lagi sama, termasuk penglihatan. Maka tantangannya adalah terus berupaya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh termasuk menjaga kesehatan mata. Karena jika merujuk pada banyak data, usia 40 ke atas adalah saat mata mulai mengalami sejumlah problem.

Menurut ahli optometri di Amerika Serikat, American Optometric Association, usia 40 tahun ke atas akan mengalami penurunan penglihatan termasuk permasalahan penglihatan. Contohnya,  presbiopia yaitu menurunkan kemampuan fokus lensa mata untuk jarak dekat. Kondisi alamiah yang perlu disikapi dengan bijak dengan memilih jenis laptop yang tepat sesuai kebutuhan.

Transformasi diri widyanti yuliandari

Padahal Saya sangat Membutuhkan Aktivitas di Depan Screen

Jika dihitung, setiap harinya saya melakukan aktivitas terkait screen baik laptop maupun smartphone bisa dari pagi hingga pukul 22-23 malam. Total ada lebih dari 12 jam setiap hari. Tentu ada jedanya ya, tapi paling-paling jeda hanya untuk sholat, makan dan istirahat sejenak.

Apa saja aktivitas saya yang mengharuskan beradap di depan screen layar laptop?

  • Mengerjakan tugas-tugas rutin kantor sehari-hari
  • Browsing dan dan mempelajari materi-materi terkait keilmuan baik berupa jurnal, slide, video dan sebagainya
  • Memberikan training online melalui zoom
  • Berkoordinasi dengan tim dan klien secara online melalui grup maupun dengan zoom meeting atau g-meet
  • Mereview naskah-naskah baik itu calon naskah buku yang sedang saya handle maupun blogpost yang harus saya nilai saat dikontrak untuk menjadi juri
  • Melakukan berbagai aktivitas terkait ngeblog, mulai dari browsing materi, menulis draft, mengedit gambar dan infografis serta melakukan berbagai maintenance blog
  • Menggunakan social media baik sekadar untuk hiburan dan melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu

Penurunan Kemampuan Penglihatan

Penurunan kemampuan penglihatan selain disebabkan oleh penurunan kemampuan sel tubuh akibat usia, juga akibat faktor eksternal seperti pencemaran udara, radiasi ultraviolet matahari, paparan bahan kimia, juga oleh radiasi dari perangkat kerja atau hiburan seperti handphone, televisi dan laptop.

Waspadai bahaya radiasi cahaya Biru

Riset yang dilakukan Essilor America pada 2013 “Blue Light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health” menemukan bahwa radiasi cahaya biru bersifat merusak mata dalam jangka panjang. Radiasi dengan panjang gelombang 415nm hingga 455nm memicu reaksi partikel oksigen yang mengganggu proses fotokimia pada retina. Perlahan, sel retina rusak dan kemampuan penglihatan terganggu.

Diagram penurunan kerusakan sel mata
Diagram di atas menjelaskan pengaruh radiasi cahaya pada berbagai spektrum terhadap tingkat kerusakan pada sel retina mata. Hasil penelitian Essilor America pada tahun 2013.

Kabar baiknya, dari rentang spektrum di atas, ternyata bisa dilakukan rekayasa yang membuat mata hanya menerima cahaya biru yang tidak begitu merusak. Cahaya biru tetap dan wajib dibutuhkan karena membuat objek yang dilihat menjadi kaya warna. Pada bagian inilah kdi emudian hari muncul teknologi layar yakni OLED yang menjadikan mata manusia terhindar dari kerusakan akibat radiasi cahaya biru.

Masalah kesehatan mata yang juga dialami banyak orang

Hasil survey terhadap lebih 500 responden dengan berbagai macam usi, latar belakang dan profesi yang dilakukan ASUS bekerja sama dengan Detik Network memberikan hasil menarik, yaitu:

  • Sebanyak 47,30% responden menghabiskan waktu antara 5-10 jam perhari di depan laptop. Saya sendiri menghabiskan lebih dari 10 jam perhari di depan laptop
  • Sebanyak 68,10% responden sadar bahwa radiasi sinar biru dari layar laptop bisa merusak kesehatan mata
  • Sebanyak 66,50% responden mempertimbangkan tingkat paparan radiasi dalam membeli laptop.

Menjadi sangat wajar bahwa kesehatan mata menjadi investasi (jika diistilahkan seperti ini) yang harus dijaga dalam dunia profesional, apalagi yang berhubungan dengan penggunaan gadget, termasuk laptop.

Kriteria Perangkat Kerja yang Dibutuhkan

Berpijak dari kondisi fisik , beban pekerjaan yang mengharuskan berlama-lama di depan layar lebih dari 12 jam sehari (baik itu smartphone maupun laptop), maka  saya membutuhkan perangkat kerja yang ramah terhadap kesehatan mata.

Teknologi ramah mata yang berkembang pada monitor yang dikenal dengan OLED (Organic light-emitting diode) ternyata sudah digunakan oleh banyak vendor laptop. Teknologi layar OLED memanfaatkan bahan organik yang terbuat dari rantai hidrokarbon untuk memancarkan cahaya saat kontak dengan listrik. Teknologi OLED ini merupakan langkah maju dari teknologi layar sebelumnya yaitu LED (light-emitting diode).

Kelebihan teknologi OLED dibandingkan LED adalah:

  1. Komponen penyusunnya sedikit sehingga layar bisa dibuat tipis dan ringan.
  2. Kecepatan refreshnya jauh lebih cepat.
  3. Hemat energi karena tidak butuh lampu latar.
  4. Sudut tampilan lebih lebar tanpa banyak kehilangan warna.
  5. Rasio kontras sangat tinggi. Hitam akan benar-benar hitam, dan putih akan benar-benar paling terang.
  6. Tidak adanya lapisan sehingga memungkinkannya  bisa ditekuk dan dalam rupa melengkung.

Jika dibandingkan dengan layar LED saja unggul, maka layar OLED jauh lebih unggul jika dibandingkan dengan layar LCD. Layar LCD menggunakan teknologi back light yang diperoleh dari penyinaran diperoleh dari Cold Cathode Flourscent Lamps (CCFL). Layar LCD lebih boros listrik dengan kualitas grafis jauh di bawah layar LED, apalagi OLED. Perbandingannya, saya tampilkan pada bagian bawah ya. 🙂

Nah, untuk mendukung profesi di usia 40 tahun plus ini, pertimbangan utama dalam memilih perangkat kerja seperti laptop adalah menggunakan teknologi layar OLED (pertimbangan utama), harga sangat terjangkau, memiliki spesifikasi hardware dan software yang mendukung pekerjaan baik menulis,membuat paparan presentasi, membuat laporan, merancang buku, membuat materi pelatihan dan melakukan webinar.

Sebagai pengguna lama dari produk ASUS, baik smartphone maupun laptop, pilihan saya pada produk ASUS yang menggunakan teknologi layar OLED di atas dan memiliki harga sangat terjangkau.Ternyata ASUS sudah mengeluarkan produk laptop berteknologi layar OLED dalam berbagai varian sesuai dengan spesifikasinya. Berikut 3 di antaranya.

Laptop ASUS berteknologi layar OLED
Pilihan laptop ASUS dengan layar berteknologi OLED mulai dari harga Rp. 8,799,000 untuk ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) (gambar kiri atas)  hingga Rp.25,700,000 untuk ZenBook Flip S OLED ( UX371)(gambar kanan bawah)

Dari 8 jenis laptop ASUS pada tautan di atas, ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) memenuhi kriteria sebagai laptop pilihan untuk memenuhi resolusi di tahun mendatang yaitu berteknologi layar OLED yang ramah terhadap kesehatan mata dan harga sangat terjangkau. Untuk jelasnya,  saya uraikan keunggulannya di bawah ini.

Alasan Logis Memilih ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513)

Ada fakta bahwa pada usia 40 tahun plus menjadikan saya perlu memilih laptop secara logis.

Pertama, kebutuhan untuk tetap produktif meskipun secara alamiah kemampuan mata berkurang. Oleh karenanya kesehatan mata harus dijaga.

Kedua, harga laptop sesuai dengan kebutuhan (dan bukan keinginan) kerja. Harga yang sangat terjangkau, kemampuannya yang memenuhi ekspektasi sebagai perangkat kerja  dan bisa dimanfaatkan secara optimal sehingga bisa menghasilkan keuntungan dan nilai tambah berlipat ganda. Apalagi sebagai warga baru Solo coret banyak sekali kebutuhan yang membutuhkan biaya yang sangat besar, seperti membeli rumah. Baca juga: Laptop ASUS untuk mengelola bisnis penerbitan.

ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513)
Laptop ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) memenuhi persyaratan jenis laptop yang saya butuhkan pada: teknologi OLED pada layarnya, harga yang sangat terjangkau, dan spesifikasi yang menunjang profesi saya di tahun mendatang. (Foto dari ASUS Indonesia)

Kualitas layar ASUS OLED

Pertanyaan yang perlu saya jawab adalah seberapa baik teknologi OLED dari layar ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) bisa membantu kesehatan mata saya?

Mereduksi radiasi sinar biru hingga 70%

Dari tulisan sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa satu bagian dari spektrum cahaya yang bisa merusak mata dalam jangka panjang adalah spektrum cahaya biru. Radiasi pada spektrum biru ini memiliki energi atau panas lebih tinggi dibandingkan spektrum cahaya lain.

Nah, teknologi layar ASUS OLED memiliki fitur Eye Care yang mampu mereduksi radiasi sinar biru hingga 70%.Hebatnya lagi, fitur Eye Care ini tetap mempertahankan kualitas reproduksi dan akurasi warna biru. Metode ini dimungkinkan karena teknologi ASUS OLED menggeser spektrum biru. Sebagai bentuk pengakuan dari inovasi kreatif ini, ASUS OLED telah mendapatkan sertifikasi Low Blue Light dan Flicker Free dari TÜV Rheinland.

Grafik kemampuan layar ASUS OLED

Uji coba yang dilakukan ASUS bekerja sama dengan Detik Network terhadap pengguna laptop dengan rentang kerja 10 jam sehari membuktikan bahwa 68,10% pengguna merasa nyaman dan tidak mengalami kelelahan mata meskipun bekerja dengan durasi lama. Begitupun 9 dari 10 content creator yang bekerja menggunakan layar ASUS OLED tidak merasakan kelelahan, merasa sangat nyaman dan menilai bahwa tingkat kecerahan dan warna pada layar sangatlah baik.

ASUS OLED mereduksi radiasi warna biru
Layar pada ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513 yang mampu mereduksi radiasi sinar biru hingga 70% menjadi pertimbangan utama saya dalam memilih laptop.

Menampilkan warna lebih kaya dan akurat

Layar ASUS OLED bisa menampilkan warna lebih kaya dan akurat didasarkan dari kemampuannya mereproduksi 100% warna pada color space DCI-P3. Kemampuan ini setara dengan 133% warna pada color space sRGB. Standar kalibrasi warnyanya yang tinggi ini diakui melalui sertifikasi PANTONE Validated Display.

ASUS OLED warna lebih kaya dan akurat

Konsistensi memberikan tampilan jernih meski tingkat kecerahan diturunkan

Teknologi 3D color gamut pada ASUS OLED dengan menambahkan faktor iluminasi mampu memperbesar 60% pada color volume dibandingkan pada layar laptop biasa. Konsekuensinya, reproduksi warna yang dihasilkan lebih tinggi bahkan pada tingkat kecerahan yang rendah. Warna yang dihasilkan layar ASUS OLED konsisten tetap akurat, jelas dan kaya sehingga tetap tampil jernih.

ASUS OLED warna tetap jernih meski kecerahan diturunkan

Response time sangat kencang yang mampu menghilangkan efek blur

ASUS OLED memiliki response time yaitu kemampuan beralih dari satu warna ke warna lain hanya 0,2ms (milidetik). Kemampuan ini setara 50 kali lebih cepat dibandingkan layar laptop pada umumnya. Akibatnya tampilan objek bergerak, dimana akan terjadi banyak pergantian warna pada tiap pixel, bisa dilihat tanpa efek blur dan dengan warna yang detail.

Layar ASUS OLED dengan rensponse time yang kencang

Detail warna yang sangat jelas

ASUS OLED memiliki rasio kontras dengan perbandingan 1.000.000:1. Kemampuannya ini menjadikan tiap warna terlihat berbeda secara jelas. Teknologi yang digunakan adalah penggunaan berjuta lampu LED berukuran kecil, berbeda dengan teknologi layar sebelumnya yang menggunakan panel backlight. Warna hitam sempurna dihasilkan ketika seluruh lampu LEDnya dimatikan. Sertifikasi DisplayHDR 500 True Black dari VESA didapatkan sebagai pengakuan bahwa layarnya bisa menyajikan tayangan multimedia dengan format HDR sempurna.

Grafik rasio kontras ASUS OLED

Spesifikasi hardware yang memenuhi ekspektasi

ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) merupakan laptop berteknologi layar OLED NanoEdge FHD 15 inci yang dipersenjatai dengan prosesor Intel Core generasi 11. Prosesor yang dibuat dengan teknologi 10 nm ini memiliki kelebihan pada konsumsi listriknya yang optimal. Kecepatan putar mesinnya 3,000 – 4,100 MHz yang memberikan jaminan responsibiltas dan keseimbangan performa laptop. Perpaduan prosesor yang didesain hemat listrik dengan layar OLED yang juga hemat listrik menjadikan ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) irit listrik. Jadi, layak untuk digunakan untuk pekerjaan mobile.

Ruang penyimpan laptop berupa PCIe SSD yang memiliki kemampuan baca lebih cepat dari HDD tradisional sekaligus lebih awet atau lebih tahan terhadap goncangan. Memorinya berupa DDR4 RAM 4 GB yang bisa di upgrade menjadi 8 GB.

ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) dijual dalam 2 varian harga yaitu:

  1. Harga Rp. 8,799,000 dengan spesifikasi prosesor Intel® Core™ i3-1115G4, RAM 4G dan HD 256G PCIE. Laptop dengan spesifikasi inilah yang saya pilih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan profesional.
  2. Harga Rp. Rp 10,699,000 dengan spesifikasi Core™ i5-1135G7 RAM 4G+4G dan HD 256G PCIE
Prosessor Intelcore I3 untuk laptop ASUS OLED
Prosesor generasi 11 Intel® Core™ i3-1115G4 ini memiliki Clock Rate 3,000 – 4,100 MHz dan Cache 6 MB. Seri prosesor Intel Tiger Lake ini menjadi dapur pacu ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) yang menjadikannya berfungsi secara optimal pada kerja profesional yang saya lakukan. Credit: Intel Corporation

Dengan perpaduan hardware seperti di atas maka pekerjaan profesional yang saya lakukan bisa lancar.Apalagi, laptop ini dilengkapi dengan ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) yang mampu meningkatkan performa hingga 40%. Untuk mengaktifkan fitur AIPT tersebut, hanya perlu menekan tombol “Fn” dan “F”.

Dukungan hardware yang menjadikan kelebihan laptop ini adalah audio bersertifikasi Harman Kardon yang menakjubkan dan Wi-Fi 6 dual-band 802.11ax4 yang memberikan transfer data nirkabel cepat. Baca juga: Menjaga keamanan data diri dengan ASUS ExpertBook.

Dukungan Windows 10

Sistem operasi yang sudah ada pada VivoBook Ultra 15 OLED (K513) adalah Windows 10 Home. Sistem operasi ini sangat kompatible dengan berbagai aplikasi kantor yang saya butuhkan untuk kerja seperti microsoft office (Word, Excel dan PowerPoint). Bahkan disediakan secara gratis Office Home & Student 2019.  Windows 10 Home juga kompatible dengan bermacam aplikasi kreatif seperti canva dan hiburan yang selama ini saya gunakan dalam bekerja.

Dukungan windows home dan windows office
Windows office dan sistem operasi Windows 10 Home tersedia dalam paket pembelian VivoBook Ultra 15 OLED (K513)

Windows 10 Home juga sangat nyaman untuk aplikasi pembelajaran jarak jauh seperti Zoom. Pengalaman bertahun-tahun menggunakan Windows 10 Home menyimpulkan bahwa tidak ada masalah berarti dari sistem operasi ini dalam pekerjaan yang saya lakukan. Windows 10 Home ini memiliki fitur keamanan bernama Windows Hello yang memungkinkan saya bisa mengakses laptop menggunakan sidik jari.

Yang menarik lain adalah Windows 10 Home memiliki Windows Update yang secara otomatis memperbarui aplikasi dan sistem keamanannya. Pada bagian inilah pentingnya teknologi wifi yang cepat dan ruang penyimpanan yang lega. Kedua fasilitas ini ada pada VivoBook Ultra 15 OLED (K513).

Bagian Akhir yang Menjadi Awal

Dengan harga yang terbilang sangat terjangkau Rp. 8,799,000 , ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) memenuhi ekspektasi untuk kerja profesional saya. Sebagai investasi awal, ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) bisa menjadi partner kerja yang bisa tumbuh bersama menjalani hari-hari yang lebih menantang nantinya. Dengan peluang bisnis yang makin besar di bidang profesional yang saya geluti seperti pelatihan lingkungan, maka ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) akan bisa memberikan keuntungan dan nilai tambah berpuluh-puluh kali lipat dari harganya.

Keuntungan lain, VivoBook Ultra 15 OLED (K513) memiliki fitur upgrade seperti meningkatkan kapasitas RAM melalui satu slot SO-DIMM DDR4 dan menambah ruang penyimpan menggunakan 2.5” SATA SSD atau HDD. Sistem operasi dari Windows 10 Home bisa diupgrade ke Windows 11 tanpa biaya tambahan.

Bagian akhir tulisan ini adalah awal transformasi diri saya (di lokasi baru dengan keberlimpahan energi dan insight mengenai peran hidup) untuk memulai tahun 2022 menggunakan laptop dengan teknologi layar yang terbukti bisa menjaga kesehatan mata, harga yang sangat terjangkau, spesifikasi dan fitur yang menunjang kerja dan upgrading hardware di kemudian hari.

Terima kasih tahun 2021 dan selamat datang tahun 2022.

Share

17 thoughts on “Transformasi Diri Memasuki Hari-Hari Lebih Menantang Bersama ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513)

  1. Masyaa Allah, sebegitu banyak kelebihan ASUS VivoBook Ultra 15 OLED.

    Kemarin saudara juga beli ASUS yang spesifikasinya di bawah ASUS yang Mba Wid review ini. Nambah 1 juta aja, sebenarnya bisa dapat ASUS VivoBook 15 OLED dan segala spesifikasinya. Seterjangkau itu harga laptop ASUSnya.

    Gpp, belum rejeki.. 🙂

    1. Teknologi layar ASUS OLED ini yang menjadi pertimbangan utama untuk saya sekarang ini.
      Untuk harga 8 jutaan, saya kira sangat “worth it” terutama bagi yang aktivitas harian lebih dari 10 jam di depan layar.
      Di link produk ASUS OLED itu ada 8 jenis laptop sesuai dengan peruntukkannya sehingga pas dengan harga dan optimal untuk jenis pekerjaannya. 🙂

  2. Selamat menempuh hidup baru di kota baru, Mbak Wid. Semoga berkah dan disambut dengan banyak peluang yang menyenangkan. Saya juga mupeng nih ma Asus OLED, kebetulan kudu ganti lappy karena yang lama udah sering ngambek. Buat keamanan mata, itu yang utama.

  3. Hmmm sebagai pemakai ASUS sejak tahun baheula, saya bisa merasakan nih seri yang ini cucok buat referensi kalau mau ganti laptop. Skr saya pakai yg seri K413 mba, yg 14 inch tapi karena dia tipis jadi ngga kerasa berat dan gede dibawa2 tiap hari naik KRL dan bis dan ojek ke kantor. hahahaha… pernah sih megang dan liat liat yang 15 inch nya ASUS juga ga gede gede amat kok ya…. OLED nya itu yg jadi kelebihan utama ya mba…. mantep ini tulisannya jelas dan keren. thanks ya mba… naga-naganya menang lagi iniiiihh… aamiin

    1. Untuk yang pekerjaan sehari-hari di depan laptop, layar OLED ini bisa menjadi pilihan karena faktor kenyamanan di mata. Selain bentuknya yang ringkas dan kompak, termasuk tipis dan ringan, sehingga membantu aktivitas mobile. Untuk layar yang lebih lega, 15 inch ke atas, memiliki kelebihan pada ruang pandang yang lebih luas sehingga membantu untuk pekerjaan yg berhubungan dengan desain, foto, gambar, video atau konten digital lain. 🙂

  4. sangat menginspirasi mbak wid, saya sendiri juga baru hijrah dan niat mau fokus nge blog. alhamdulillah banyak belajar dari mbak wid, ikut WAG IIDN dan akhirnya banyak dapet ilmu blogging. mengenai ASUS OLED saya sejak dulu juga sudah pakai laptop asus, liat ASUS OLED jadi ngiler pengen punya satu untuk aktivitas blogging pasti nyaman banget

  5. Selamat berpetualang di tempat yang baru ya mbak wid
    Liat ulasan tentang Asus OLED mbak wid jadi makin harus banget buat jadi wishlist tahun ini. Semoga didekatkan rezekiNya, Amin

    1. Kuerennnn pemaparannya sangat detil mbak dan penuh inspirasi.

      Pertama, keren perjuangan untuk meraih cita dari sisi akademik. Usia bukan alasan ya mbak. Masya allah barokallohu fii ilmi semoga tercapai mbak goals study doktornya.

      Kedua, sejak awal sudah dibikin merinding dengan “impactfull” tulisan ini. Kebermaknaan setiap mindset yang dibangun.

      Pencapaian yang bukan sekedar pembuktian melainkan menebar kebermanfaat. Serius, aku terharu sekaligus terinspirasi. Layak jika mbak wid ditunjuk menahkodai ribuan member di IIDN.

      Ketiga, wawasan baru buatku tentang OLED. Aku jadi perlu mempertimbangkan untuk produk ASUS masuk referensiku dalam mencari gadget.

      Banyak insight yang kudapat dari tulisan mbak wid. Teruslah berkarya ya mbak! Semangat!

  6. assalamualaikum mba wid.

    Awal tahun membaca tulisan ini membuat saya semakin semangat belajar dan lebih konsisten berlatih di jalur kepenulisan.
    Tak terasa sudah hampir setahun sejak saya mengenal mba wid dan IIDN.

    Berkat sellau menggikuti mba wid dan teman-teman via medsos, alhamdulillah, tahun ini saya bisa konsisten menulis terus tanpa hiatus sama sekali walau sempat ada beberapa kejadian yang sebenarnya bisa menyebabkan saya ga nulis dulu.

    selamat menikmati kota yang baru mba wid. sayapun baru 2 minggu lalu pindahan dari kalimantan ke sumatera.

    semoga karya saya hasil ikutan di kelas nulis buku dari nol juga segera lahir, makasih banyak ilmu2 dan kelas2nya tahun lalu mba wid.

    semoga mba wid sehat selalu dan selalu semangat menebar manfaat.

    1. Iya, emang perlu banget yang kesehariannya selalu berhadapan dengan layar laptop yang berteknologi layar Oled, jadi mata nggak gampang lelah, dan makin asyik ngerjain edit-edit foto maupun video.

  7. tulisannya keren sekali, dan menginspirasi saya. terimakasih banyak. Dan saya jadi ingin punya laptop asus vivobook ultra 15 oled dengan spesifikasi2 yang mantub sekali.

Leave a Reply to widyanti yuliandari Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!