cover seri tulisan ASUS 3

Mengulas Produk Teknologi (ASUS) Lebih Dalam, Personal dan Indah

Share

Beberapa teman telah lama menanyakan bagian ketiga ini. Mohon maaf ya. Kesibukan lumayan padat akhir tahun ini.

Postingan ini adalah bagian pamungkas dari 3 seri tulisan mengenai cara mengulas produk teknologi, khususnya ASUS. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman saya di tahun ini dalam menulis produk Asus, baik laptop maupun smartphone. Juga, sebagai refleksi untuk saya pribadi karena menulis produk dalam media blog seperti ini harus dilakukan terus-menerus. Intinya, tulisan ini juga sebagai ajang belajar saya. 🙂

Oleh sebab itu, di bagian akhir tulisan ini yakni mengulas produk teknologi (ASUS) lebih dalam, saya sertakan beberapa poin diskusi yang perlu saya jawab melalui proses uji coba terus-menerus. Mohon maaf jika isi tulisan ini lebih panjang dari sebelum-sebelumnya.

Untuk bagian pertama bisa teman-teman baca di Bagaimana seorang lifestyle bloger menulis produk techo dan memenangkan lombanya. Untuk bagian kedua, silahkan baca di Mengulas produk teknologi dari ASUS dengan mencermati kata-kata kunci pada launching produk dan press release.

Sekarang kita akan masuk ke hal teknis mengenai cara penulisan produk ASUS lebih dalam. 🙂

Kata “Gahar”, “Powerfull”, “Tajam”, “Jernih” adalah Kata-Kata yang Tidak Memiliki Arti Kecuali dengan Penjelasan

Produk teknologi seperti laptop dan smartphone adalah produk yang kuantitatif artinya semua aspek di dalamnya memiliki ukuran, bukan kualitatif. Ketika kita mengatakan laptop ini memiliki prosesor Intel generasi 10. Prosesor ini powerfull. Maka, kata powerfull di sini tidak memiliki arti karena tidak ada penjelasannya. Pokoke ya powerfull lah 😀 .

“Atau Smartphone ASUS ROG Phone 2 hasil fotonya tajam juga jernih loh”.  Terus yang memiliki ASUS ROG Phone 3 bilang, “hasil jepretan kamera ROG Phone 3 ini  tajam. Bahkan lebih jernih”. Saya yang pernah punya ASUS Zenfone 3 juga menimpali “ Hasil foto pake Zenfone 3 ini juga tajam dan lumayan jernih” 😀

Kata “tajam dan jernih” yang menggambarkan kualitas kamera ketiga jenis smartphone di atas yang berbeda spesifikasi kamera tidak memiliki arti apa-apa. Sepertinya, tidak ada bedanya kualitas kamera ASUS ROG Phone 3 diluncurkan tahun 2020 ini, ROG Phone 2 bahkan Zenfone 3 Max yang diluncurkan 4 tahun lalu. Kata tajam dan jernih tersebut baru memiliki arti yang bisa dimengerti pembaca termasuk pengguna smartphone setelah kita memberikan perbedaan hasil jepretan kamera dari ketiga smartphone ASUS pada  itu dalam bisa tingkat pixel (ukuran biasanya mega pixel) dan jumlah bit warna.

Ilustrasi untuk menjelaskan bahwa kamera ASUS ROG Phone 2 menghasilkan foto yang tajam dan tidak blur setelah melalui beberapa kali pembesaran. Sumber foto pribadi.

Demikian halnya penggunaan kata “gahar” ataupun “powerfull” untuk memberikan gambaran kualitas kinerja dari smartphone dan laptop. Penjelasan apa yang harus diberikan? Ya, penjelasan jeroan dari kedua jenis gawai tersebut, mulai dari prosesor, kartu grafis bahkan hingga baterainya.

Teknik Menulis Produk Asus Lebih Dalam

Mengapa menulis produk teknologi harus lebih dalam? Karena perangkat keras (hardware) baik laptop ataupun smartphone ya sudah standar sudah pakem. Dari dulu hingga sekarang ada ya gitu-gitu seperti layar, kamera, audio,  prosesor, kartu memori, kartu grafis, ruang penyimpan, jaringan  nirkable, jaringan kabel atau socket dan baterai.

Dalam perkembangannya, muncul inovasi yang memberi nilai lebih dan keunikan dari perangkat tersebut seperti material, monitor touchscreen, metode keamanan, ukuran layar, kompatibilitas dengan perangkat eksternal, sistem pendingin dan lain-lain, namun tidak mengubah dari kompononen-komponen utama dari sebuah gawai.

Perkembangan teknologi pada tiap perangkat keras tersebut akan membawa perubahan fungsi dan nilai tambah dari produk smartphone ataupun laptop dan pada fungsi apa perangkat teknologi ini diunggulkan. Berpijak dari ini sudah otomatis ada keharusan untuk menulis lebih dalam dari gadget ini. Sehingga khalayak akan tahu keunggulan produk ini dibandingkan generasi sebelumnya atau kompetitor se-kelasnya.

Namun, untuk menulis lebih dalam dibutuhkan upaya yang lebih baik waktu, tenaga dan pikiran bahkan keahlian dalam bidang ilustrasi dan video. Ambil contoh seperti ini. Saya ambil dari 2 smartphone pemberian ASUS ke saya 😀 yakni Zenfone 3 Max atau Zenfone MaxPro dan ROG Phone 2 .

Kasus 1. Smartphone ROG Phone 2 ponsel gaming terbaik. (Informasi sangat umum. Semua orang dengan mudah bisa mengatakan ini)

Perbandingkan ROG Phone 2
ASUS ROG Phone 2 (kanan) adalah smartphone gaming terbaik. Terbaik seperti apa? Trus apa bedanya dengan ASUS Zenfone MaxPro (kiri). Kata “terbaik” mudah diucapkan tetapi butuh penjelasan. Sumber foto pribadi.

Kasus 2. Smartphone ROG Phone 2 ponsel gaming terbaik dikarenakan memiliki prosesor Qualcomm snapdragon 855 plus. (Informasi lebih spesifik. Tidak semua orang bisa mengatakan ini. Butuh waktu untuk mencari informasi tambahan mengenai prosesornya).

Prosesor IntelCore i7 ASUS ExpertBook P5440F
Ilustrasi logo prosesor IntelCore i7 pada laptop ASUS ExpertBook P5440F. Banyak pengguna yang tidak tahu apa keunggulan dari prosesor jenis ini. Menjadi tugas reviewer-lah untuk menjelaskan prosesor ini. Sumber: Foto pribadi.

Kasus 3. Mengapa ROG Phone 2 disebut-sebut sebagai ponsel gaming terbaik? Alasannya, selain ditenagai dengan prosesor Qualcomm snapdragon 855 plus GPU Adreno 640 juga memiliki RAM dengan kapasitas 8 GB, storage 125 GB, dan seterusnya.  (Informasi sangat spesifik. Butuh waktu lebih banyak untuk mendapatkan informasi tambahannya)

Kasus 4. Mengapa ROG Phone 2 disebut-sebut sebagai ponsel gaming terbaik? Alasannya, selain ditenagai dengan prosesor Qualcomm snapdragon 855 plus GPU Adreno 640 juga memiliki RAM dengan kapasitas 8 GB, storage 125 GB, dan seterusnya. Lalu diberikan ilustrasi keunggulan prosesor, GPU itu, dan sebagainya (Informasi spesifik dan dalam serta MUDAH dicerna dengna pertimbangan bahwa pembaca akan lebih mudah memahami isi tulisan kita dengan bantuan ilustrasi baik foto, grafis ataupun video. Waktu yang dibutuhkan untuk ini lebih banyak).

Ilustrasi ASUS ExpertBook
Ilustrasi menjadi bagian yang wajib ada pada review produk teknologi selain memberikan visualisasi produk seperti apa juga membantu keunggulan produk contohnya laptop ASUS ExpertBook ini. Sumber foto dari ASUS

Kasus 5. Seperti tulisan kasus 4 namun dengan membandingkan dengan smartphone lain yang lebih dulu beredar di pasaran misalkan Zenfone Max Pro (meskipun tidak apple to apple) sehingga istilah ‘terbaik’ tergambar di fikiran pembaca.

Berikut perbandingan hasil foto kamera 48MP ROG Phone 2 (milik Bunda) dan kamera 13MP Zenfone MaxPro (milik Raniah). Perbandingan ini untuk memberikan gambaran perbedaan foto sehingga pembaca mengerti perbedaan ‘tajam’ dan ‘jernih’ dari kedua jenis smartphone ini.

This image has an empty alt attribute; its file name is Hasil-foto-Zenfone-MaxPro-vert-min.jpg
Foto atas Zenfone MaxPro dengan dimensi 4160×3120 sebesar 3,04MP. Foto bawah ROG Phone 2 dengan dimensi 8000×6000 sebesar 9.28MP

Dari kelima kasus penulisan sebuah produk di atas, kasus 4 dan kasus 5 membutuhkan upaya yang lebih baik waktu bisa berhari-hari, tenaga maupun pikiran. Mencari informasi tambahan, membuatkan ilustrasi pendukung sehingga mudah dipahami, dan memberikan komparasi baik dari produk secara umum maupun komponen dari produk tersebut.

Cara seperti di atas bisa diterapkan dalam penulisan mengenai layar, konektivitas, baterai, kualitas material dan lainnya yang menjadi keunikan dari produk yang kita ulas.

Ilustrasi yang menjelaskan ASUS ChromeBook
Ilustrasi yang menjelaskan ASUS ChromeBook dari sisi dimensi layar dan bodinya. Penjelasan menggunakan gambar lebih mudah menggambarkan seperti apa tampilan dan dimensi laptop ini dibandingkan menggunakan tulisan. Sumber foto dari ASUS.

Dengan ulasan yang lebih terukur secara kuantitatif dalam penulisan produk teknologi seperti laptop dan smartphone ASUS maka penggunaan kata-kata “gahar”, “powerfull”, “tajam”, “jernih”, dan lainnya menjadi memiliki ARTI. Pembaca (karena tidak semuanya paham dengan istilah-istilah teknis)  bisa membayangkan oooo... seperti ini toh laptopnya, oooo…seperti ini  ponsel yang dikatakan terbaik. Lebih lengkap di www.bestrekomendasi.id

Menulis Lebih Personal

Tulisan di blog adalah tulisan yang bersifat personal sebagai catatan pribadi meskipun yang ditulis di blog tidak harus selalu dari pengalaman pribadi. Contohnya menulis produk smartphone dan laptop yang tidak atau belum kita miliki. Sah-sah saja kita mengambil pengalaman orang lain untuk mewakili pesan yang ingin kita sampaikan.

Namun sejauh mana tulisan yang bersifat personal itu kita sematkan dalam tulisan review sebuah produk teknologi?

Survei yang dilakukan oleh Time Magazine rata-rata pembaca online membutuhkan waktu 15 detik untuk membaca sebuah tulisan di media online. Dari yang tertarik tersebut, hanya 20% – 30% menaruh minat membaca lebih dalam lagi. Dan sebagian besar menaruh perhatian pada ilustrasi pendukung yang bisa berfungsi sebagai magnet pembaca menuntaskan isi tulisan blog. Karenanya penting untuk menempatkan ilustrasi pendukung baik foto, grafis dan video di bagian paragraf yang tepat. (Source: How People Read Online )

Dihubungkan dengan tulisan yang lebih personal dalam ulasan produk teknologi, kita perlu cermat untuk menakar jumlah kata dan kalimat yang berisi pengalaman pribadi ataupun orang lain sebagai prolog tulisan, sebelum memasuki review produk tersebut. Prolog yang berkepanjangan dengan banyak curcol dan endebrai-endebrai akan membuat pembaca kehilangan fokus atas tujuan tulisan yakni review produk. Tulislah prolog yang sewajarnya.

Mengapa keamanan data penting di era digital?
Ilustrasi mengenai jenis data yang menjadi incaran penyerang cyber. Contoh ilustrasi untuk prolog tulisan review yang memudahkan pembaca untuk memahami potensi pencurian data dan untuk memperkuat sudut pandang review produk sehingga lebih meyakinkan pembaca. Sumber webinar ASUSxIIDN seri 2.

Menulis Lebih Indah

Bisakah menulis review produk teknologi dengan bahasa yang indah? Jawabnya adalah bisa, meskipun bahasa indah tidak identik dengan bahaya yang mendayu-dayu. Saya sendiri masih belajar untuk bisa menulis review teknologi dengan menghindari bahasa yang grambyang, endebrai-endebrai, curcol berkepanjangan, namun tidak terjebak ke bahaya yang kaku dan teknis.

Saya kira akan sangat bagus menuliskan produk teknologi (yang kesannya kaku ) dengan sentuhan personal untuk mengurai dan menghiasinya dengan kalimat – kalimat yang bisa memikat pembaca untuk menyelesaikannya hingga kalimat pamungkas. Media blog yang personal memberikan ruang yang luas.

Memilih dan Menggunakan Referensi

Memilih referensi menjadi keharusan ketika kita harus menuliskan produk lebih dalam. Referensi dari produsen laptop dan smartphone, produsen prosesor, kamera, sound, dan lainnya menjadi rujukan utama. Referensi yang mendukung sudut pandang yang kita tuliskan, seperti saya mengambil sudut pandang perempuan di dunia gaming dalam penulis ASUS ROG Phone 3. Referensi menjadikan tulisan kita menjadi bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan, meskipun dalam kemasannya adalah tulisan personal/blog.

Tantangan setelah menggunakan referensi adalah membahasakan ke dalam kalimat yang mudah dipahami oleh pembaca awam. Tugas sebagai bloger tentunya mengomunikasikan hal-hal yang rumit menjadi mudah untuk dicerna.

Beberapa poin dalam memilih dan menggunakan referensi adalah:

  1. Menghindari penulisan referensi secara dalam dan spesifik karena kita tidak sedang membuat penelitian ilmiah. Referensi yang terlalu spesifik akan menyulitkan kita memberikan alur tulisan yang mengalir.
  2. Gunakan ilustrasi yang menggambarkan poin-poin referensi sehingga mudah untuk dipahami.

Poin-Poin Diskusi

Saya menyadari bahwa penulisan review produk terutama untuk blog competition membutuhkan upaya yang  berlipat ganda, dari sisi waktu, tenaga bahkan biaya. Tidak jarang untuk mengulas produk atau tema tertentu perlu datang ke cafe atau tempat khusus sehingga mendapatkan foto dan ilustrasi yang sesuai hingga sempurna. Dengan upaya yang besar ini, saya berpendapat bahwa materi blog competition haruslah memberikan manfaat yang besar untuk blog kita selain dipergunakan untuk lomba blog.

Karenanya di bagian akhir dari 3 seri tulisan mengenai penulisan review produk (ASUS) ini, saya mengajukan beberapa poin untuk menjadi bahan diskusi yang perlu dijawab melalui latihan terus-menerus.

Seberapa penting sudut pandang yang unik dalam ulasan produk teknologi?

Kalau menurut saya, sudut pandang unik menjadi point terpenting dalam ulasan produk teknologi dengan tujuan lomba blog. Selain memberikan ke-khas-an dari sebuah tulisan yang kita lombakan, sudut pandang unik juga memperluas cakupan pasar dan memperlebar spektrum manfaat dari produk tersebut.  Dengan sudut pandang unik, kita sudah membantu memperkaya branding produk tersebut.

Sebagai contoh, laptop ASUS yang diperuntukkan bagi pebisnis UKM. Sepertinya, sudut pandang ‘main stream’ yang akan ditulis adalah industri rumahan, produk ibu-ibu, dan produk rumah tangga yang dilakukan oleh orang dewasa. Sudut pandang bisnis yang dilakukan oleh anak dan remaja, penyandang disabilitas ataupun siswa sekolah  bisa memperkaya branding dari produk ASUS untuk industri UKM tersebut.

Bekerja di cafe dengan ASUS ChromeBook
Ilustrasi pemotretan saat bekerja di cafe menggunakan ASUS ChromeBook C434. Sudut pandang review produk akan membutuhkan ilustrasi, termasuk foto yang sesuai. Sumber foto pribadi.

Seberapa panjang isi tulisan?

Panjang minimal dan maksimal dari sebuah tulisan blog competition tergantung dari ketentuan lomba. Jika tidak ada ketentuan ini, panjang sebuah tulisan ditentukan oleh:

  1. Apakah poin-poin review produk sudah kita tuliskan semua?
  2. Apakah kita memberikan sudut pandang personal dari review produk tersebut?

Jika kedua hal di atas sudah kita tuliskan, maka panjang tulisan tersebut adalah panjang tulisan minimal karena kita belum menuliskan poin produk secara lebih mendalam. Dan juga, sudut pandang personal hendaklah tidak berkepanjangan sehingga tidak fokus yang mengakibatkan pembaca mengalami kelelahan sebelum membaca bagian review produk. Kalau menurut saya, jumlah kata moderat untuk postingan blog competition sekitar 1,000 kata atau 5,000 karakter.

Antara kedalaman isi dan keterbatasan waktu

Seperti telah dituliskan di atas, membuat tulisan yang mendalam dengan ilustrasi yang lengkap membutuhkan waktu, termasuk tenaga dan pikiran yang  banyak.  Apalagi dalam waktu yang bersamaan, kita mengikuti beberapa lomba blog ataupun proyek lainnya dalam bidang penulisan.

Penulisan dengan mempertimbangkan SEO

Selama ini saya menulis untuk lomba blog tidak mempertimbangkan ini. Saya pikir, kita perlu memikirkan lebih serius bahwa tulisan selain bertujuan diikutkan dalam lomba blog dengan tujuan meraih kemenangan juga untuk menambah konten blog, didasarkan pada prinsip-prinsip SEO. Konon tulisan seperti ini akan memberikan trafik yang relatif stabil di masa paska lomba.

Apakah teknik penulisan harus berurutan seperti di atas?

Kita memiliki kebebasan dalam membuat alur tulisan. Tidak terpaku pada apa yang sudah saya lakukan seperti pada bagian kedua tulisan tentang teknik penulisan produk ASUS ini. Lebih lanjut baca: Mengulas produk ASUS dengan mencermati kata-kata kunci pada launching produk dan press release.

Setiap bloger memiliki kekhasan, termasuk juga melakukan eksperimentasi (bila cukup waktu dan tenaga) dalam penulisan lomba blog. Bisa saja kita langsung menulis dari sisi keunggulan produknya. Namun, ada prinsip umum dari sebuah tulisan yang bisa terus memikat pembaca, bukan hanya 15 detik pertama lalu meninggalkan blog kita.

Prinsip umum dari sebuah tulisan yang menarik adalah judul yang memikat, bagian awal yang bisa menjebak pembaca dan ilustrasi pendukung yang bisa memberikan gambaran umum isi tulisan.

Catatan Akhir

Tiga seri tulisan ini yang dibuat berdasarkan pengalaman bukanlah tulisan final yang harus ditiru secara mentah-mentah. Saya sendiri juga terus mencoba dan mengeksplorasi teknik penulisan produk teknologi terutama pada bagian yang sebelumnya saya abaikan dikarenakan keterbatasan waktu dan minimnya kemampuan yakni memasukkan unsur SEO.

Dengan pengalaman yang sedikit ini, mudah-mudahan informasi dalam tulisan produk teknologi untuk kepentingan lomba blog bisa memberikan manfaat bagi teman-teman bloger.

Jika ada masukan untuk memperkaya tulisan saya, silahkan dituliskan di kolom komentar 😀

Share

8 thoughts on “Mengulas Produk Teknologi (ASUS) Lebih Dalam, Personal dan Indah

  1. Wah bergizi banget 3 seri tulisan ini. Saya banyak belajar. Mencatat banyak poin
    Tinggal realisasinya nih
    Kalaupun bukan untuk lomba dalam waktu dekat, seri tulisan ini bermanfaat banget dalam memperkaya ruang pikir, imajinasi dan ide-ide untuk tulisan lainnya

    Terimakasih mbak Wid
    Aku padamuuuuu

  2. Setiap membaca, saya mencermati apa yang jadi poinnya lalu menuliskan secara manual di kertas. Menuliskan lalu sambil berucap “Ooo ngene to, Ooo iyo..iyo, Hmm yoh..yoh” Tapi apalah ucapan itu kalau tanpa hasil yang memadai saat prakteknya. Ayoooooo PRAKTEK! Terima kasih BuKetu tuntung sudah episode terakhirnya, 3 episode dengan gongnya penulisan blog competition. Apapun hasilnya masih berpijak dengan pesan BuKetu di kelas online “Keasyikan”.

Leave a Reply to Riza Firli Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!