Pneumonia pada anak. Setahun lalu saya juga hadir di event dengan tema serupa meski penyelenggaranya berbeda. Ketika pertama kali saya diberi tahu bahwa Save The Children akan mengadakan gelaran Hari Pneumonia Sedunia 12 November 2020, ada beberapa hal menjadi tanda tanya. Apakah setahun ini telah banyak yang berhasil kita lakukan untuk mengatasi tingginya kasus pneumonia terutama pada anak? Segawat apa kasus pneumonia hingga kita perlu punya hari khusus untuk memperingatinya? Baca terus hingga akhir ya, karena saya akan ceritakan jawabannya satu persatu.
Daftar Isi
Hari Pneumonia Dunia 2020 dan Pemenuhan Hak-hak Anak
Tema HPD 2020 membawa cita-cita untuk mendorongan pemenuhan hak-hak anak yang relevan dengan kelangsungan hidup dan tumbuh kembang mereka, yakni:
Sekilas Pneumonia: Apa itu Pneumonia, Gejala, Bahaya
Pneumonia adalah radang paru yang diakibatkan bakteri, jamur atau virus yang ada di mana-mana. Bakteri atau virus ini terhirup lalu masuk ke saluran napas hingga ke paru-paru. Menimbulkan demam, pilek, batuk dan sesak napas. Selanjutnya bisa mengakibatkan fungsi paru terganggu, sesak napas, bahkan sakit berat atau kematian.
Kekebalan bayi balita rendah diakibatan asap utamanya asap rokok
Debu dalam rumah yang merusak saluran napas. Penyebab lainnya adalah ASI yang hanya diberikan sedikit/sebentar, gizi kurang, imunisasi tidak lengkap atau pada bayi dg berat lahir rendah atau pula bayi dengan penyakit kronik.
Segawat Apa Masalah Pneumonia di Indonesia dan Dunia?
Pneumonia pada anak masih menjadi masalah global. Penyakit infeksi yang di kalangan masyarakat biasa dikenal dengan radang paru atau paru-paru basah ini adalah pembunuh utama anak balita. Berdasar data, 800.000 balita setiap tahun di dunia meninggal akibat pneumonia. Angka ini ternyata masih lebih tinggi lo dianding penyebab kematian anak lainnya seperti diare. Bahkan jika tidak ditangani dengan baik, pada 2030 akan ada 11 juta balita meninggal akibat pneumonia.
Bagaimana dengan di Indonesia? Indonesia termasuk negara yang memiliki beban pneumonia tinggi di antara negara-negara di dunia yakni angka kematian balita akibat pneumonia sebesar 4/1.000.
Peringatan HPD 2020, Dihadiri Pejabat, TP PKK, Artis dan Berbagai Komponen Masyarakat
Peringatan HPD 2020 ini memang dilakukan secara daring melalui Zoom. Situasi pandemi covid-19 membuat kita harus berhati-hati dalam penyelenggaraan berbagai event yang melibatkan banyak orang. ya, saya sepakat. Lula Kamal, dokter yang juga host berbagai acara TV ini hadir dengan cerahnya siang itu, membuka acara dan mengawal hingga selesai gelaran HPD 2020.
Pada kesempatan ini hadir pula Ibu Wury Ma’ruf, istri wapres Bapak Ma’ruf Amin. Pada kesempatan tersebut Ibu wapres memberikan dorongan untuk memberi perhatian kepada kualitas generasi salah satunya dengan menjaga kesehatan anak.
Atiqah Hasiholan, Surya Saputra, dan Cynthia Lamusu juga turut hadir pada siang itu. Ketiganya bercerita tentang betapa mereka amat menaruh perhatian terhadap tumbuh kembang putra-putri mereka.
Cynthya Lamusu berkisah, bagaimana dia mendapat dukungan suami mulai dari mengandung, melahirkan hingga merawat puyra-putri kembar mereka.
Yang menarik juga adalah cerita bagaimana Surya Saputra sang suami begitu menjaga bahkan dari masa kehamilan. Hingga ke mood Cynthya amat dijaga oleh Surya Saputra. Manis banget ya.
Atiqah bercerita bahwa dia begitu mengupayakan agar Salma, putrinya bisa mendapatakan ASI eksklusif. Walau Atiqah sibuk, tetap mengupayakan yang terbaik bagi putrinya. Tuh, wajib dicontoh ya , buibu muda.
Cara Mencegah Pneumonia
Satu hal yang amat penting dan saya highlight dari acara ini adalah, bagaimana kita mengatasi pneumonia terutama pada anak. Dokter ahli yang turut hadir pada siang itu yakni Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), memberikan pesan tentang STOP Pneumonia. Apa itu?
S yang pertama adalah ASI eksklusif 6 bulan, lalu dilanjut MP ASI dan tetap memberikan ASI hingga 2 tahun. Teman-teman, suka sedih enggak sih, kalau melihat banyak yang masih belum sadar pentingnya ASI eksklusif?
Saya termasuk yang menyayangkan. Meski kalau melihat kejadian akhirnya hanya bisa diam. Karena people zaman now, kan kalau diberi saran takutnya mereka mudah tersinggung. Acung jempol buat teman-teman AIMI yang gigih edukasi. Karena angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia ternyata cukup rendah lo. Bu Arumi menyebut angka sekitar 40 persenan. Salah satu narsum lainnya menyebut angka 60 persenan. Artinya PR nya masih banyak ya.
Lalu yang T adalah Tuntaskan imunisasi anak. Nah, penting juga ya buibu. lalu O adalah obati ke faskes terdekat jika sakit. Nah, jangan tunggu sampai parah dan gawat. Apalagi kalau melihat kasus pneumonia, perjalanan penyakitnya hingga menyebabkan kematian itu bisa amat cepat. Ya kan?
Huruf terakhir P, adalah Penuhi gizi anak. Aduh, urusan ini saya suka sedih. Kenapa? Karena banyak melihat ironi di sekitar. Misalnya nih teman-teman, banyak di sekitar saya tidak suka buah dan sayur. Padahal punya pohonnya. Apa yang terjadi ketika panen? Hasil buah dan sayur diberikan ke orang, malah kemudian si pemilik susah paya beli jajanan yang sebenarnya bisa dibilang kosong gizi. Tuh kan, bukan cuma soal ekonomi yang bikin orang salah gizi. Edukasi yang benar-benar penting dilakukan.
Secara keseluruhan kesan saya mengikuti acara ini adalah, bahwa persoalan pneumonia adalah masalah bersama. Semua bisa mengambil peran untuk mengatasinya.
Orang tua tidak abai dengan kesehatan anak. Demikian pula masyarakat sekeliling. Saya sebagai blogger akan terus ambil bagian dalam mengabarkan dan menyampaikan hal-hal terkait gizi dan kesehatan. Bagaimana dengan teman-teman?
Pic: Freepik
Baca tulisan lainnya :
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me