jeruk nipis peras

Tanya Jawab Food Combining: Kolesterol, Maag dan Takut Jeniper

Share

Beberapa hari lalu, sebuah sms mampir di ponsel saya. Pertanyaannya cukup klasik, karena ini sering juga ditanyakan. Dan memang, soal food combining ini, seringkali si jeniper ini yang menjadi pertanyaan, termasuk juga sering menjadi kambing hitam setiap persoalan yang muncul.

Jadi saya muat saja di sini. Siapa tahu ada beberapa teman yang juga memiliki pertanyaan senada atau permasalahan yang sama. Dan lagi, supaya penanya juga bisa membacanya di sini. Karena kalau saya ketikkan lewat sms, mungkin hanya bisa jawaban singkat saja.

Pertanyaan:

Mbak Widya, saya mengikuti program FC. Kolesterol saya tinggi dan juga ada keluhan maag. Karena saat ini kolesterol saya sedang tinggi, apakah food combining tetap saya lanjutkan? Dan karena saya juga ada keluhan maag, jeniper tidak saya konsumsi. Bagaimana solusinya?

Jawaban:

Sebenarnya, ini pertanyaan yang termasuk cukup sering ditanyakan. Jawabannya cukup simpel. Kita kembali saja pada, “apa sih sejatinya tujuan food combining?” Rasanya sudah banyak dan sering sekali disebutkan, bahkan mungkin semua buku tentang FC pun membahasnya. Bahwa goal FC adalah SEHAT.

Dan pakai logika sederhana saja, apakah tubuh sehat memiliki kadar kolesterol tinggi (di atas nilai tertentu yang dianggap normal)? Apakah tubuh sehat memiliki keluhan maag? Saya tidak akan menjawabnya, saya rasa penanya sudah memiliki jawaban sendiri.

Food combining menyarankan kita cukup makan buah saat sarbu, menyarankan juga kita berkecukupan sayuran segar, membatasi protein hewani dan juga produk pabrikan. Lalu, apa yang dikhawatirkan kaitannya dengan kolesterol? Tidak ada pertentangan kan?

Justru yang perlu dicek adalah bagaimana cara penerapa food combiningnya? Jangan-jangan … sarapan buahnya masih kurang. Sarapan buahnya sampai jam sepuluh saja. Atau, … iya sih sudah tidak mencampur protein hewani dan karbohidrat, tapi makan protein hewaninya sering dan banyak. Nah, semua yang tahu detailnya hanya pelaku sendiri. Jadi monggo dalam kasus begini, koreksi saja dulu pola makan kesehariannya.

Melewatkan jeniper karena takut maag? Sebenarnya, ya sayang. Karena jika sudah benar-benar memahami, saya rasa tidak akan terjadi kekhawatiran demikian. Sudah terlalu banyak sahabat penganut FC yang bersaksi, bahwa keluhan maag mereka tidak lantas makin parah jika jeniper-an tiap pagi. Justru banyak mantan penderita maag (termasuk saya) tak lagi mengalami maag pasca ber-food combining dengan konsisten. Tentu, dengan paket lengkap, termasuk dengan jeniper nya.

Tapi, kalau benar-benar takut, ya skip saja dulu bagian ini. Banyak orang bilang, apa yang ada di pikiran, bisa kejadian. Daripada lalu terjadi sesuatu yang enggak enak, lantas jeniper jadi tertuduh, wah… kasihan.

Namun soal jeniper ini saya pernah mendapatkan tips lain. Jika memang maag parah dan parno banget mau nenggak jeniper, coba skip saja dulu protein hewani selama dua pekan hingga sebulan. Sesudahnya baru lakukan ritual jeniper setiap pagi.

Saya ulangi di sini, meski saya sudah sangat sering menulis tentang maag vs jeniper ini. Asamnya jeruk nipis atau lemon, bukan berarti dia akan menyebabkan sakit perut. Yang harus dipahami, meski rasanya asam, jeniper justru merupakan salah satu penyumbang basa dalam tubuh kita.  Ingat kan, untuk sehat kita perlu derajat asam basa yang seimbang? Sedangkan makanan populer yang sering dikonsumsi masyarakat kita pada umumnya justru pembentuk asam. Jadi stop mencurigai jeniper sebagai biang kerok penyebab sakit perut termasuk maag. Oke?

Kalau pasca jeniper muncul rasa mulas, bukan berarti jenipernya yang menyebabkan sakit perut. Kemungkinan besar mulasnya memang alarm yang menginginkan Anda segera ke “belakang”. Kan jam jeni memang mepet juga dengan jam buang?

Atau pasca jeni merasa perut perih?  Ya wajar kalau sesudah jeni berlama-lama membiarkan perut kosong. Kalau saya stepnya begini: jeniper, jeda 10 menitan lanjut air putih segelas, jeda lagi sepuluh menitan atau paling lama 30 menit lanjut sarbu. Cobalah lebih peka dan mengenal alarm tubuh, bukan mencari kambing hitam.

Saran saya terhadap kasus-kasus begini sih cuma satu. Baca lagi buku-buku atau tulisan tentang food combining, pahami, yakini, lalu jalankan tanpa pilih-pilih. Sudah, begitu saja, kok! So simple. Jadi, Yuk perbaiki FC nya.

Stay healthy dan …

Salam hangat

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!